Kamis, 17 April 2008

8.Mesjid-Mesjid Di Jepang

Konsep Tuhan Orang Jepang.

Orang Jepang mempercayai tuhan itu banyak. Ada tuhan benda, tuhan bunga, tuhan pohon, tuhan hujan, dan bahkan di setiap jinja (shrine-tempat ibadah orang Shinto), tuhannya pun berbeda-beda. Dengan konsep ini mereka hanya boleh mendatangi dan melakukan ibadah di jinja yang mereka yakini tuhannya. Misalnya jika A tinggal di daerah X, maka biasanya dia percaya bahwa tuhan jinja di daerah X lah yang memelihara dan menjaganya. Dan bukan tuhan di jinja yang lain. Oleh karena itu mereka hanya mempercayai satu tuhan jinja.

Lalu bagaimana implementasi tuhan di bunga, pohon anjing, dll ?

Dalam kehidupan sehari-hari, mereka percaya bahwa tuhan yang ada pada bunga senantiasa menjaga kehidupan bunga, dan bagi orang Jepang kepercayaan ini mengimbas dalam diri mereka bahwa apa yang dilakukan oleh tuhan bunga harus mereka lakukan juga, misalnya menjaga agar bunga tetap dapat dinikmati oleh manusia.

Jika ditanya apa agama yang mereka anut, kebanyakan orang Jepang tidak bisa menjawab, terutama orang mudanya. Ada dua agama yang diyakini kebanyakan orang Jepang yaitu, Budha dan Shinto. Tapi jangan ditanya mengenai detail ibadah atau aturan-aturannya, kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. Sebagian orang Jepang mendatangi shrine (神社=jinja, yaitu tempat ibadah agama Shinto) ketika mereka hendak meminta peruntungan, keberhasilan dalam bisnis, kelahiran bayi, dan perkawinan. Dan mendatangi temple (お寺=otera) ketika mengadakan upacara kematian. Minat orang Jepang terhadap kegiatan-kegiatan agama pun sangat kurang,

Islam dan Orang Jepang

Banyak orang Jepang yang tidak tahu apa Islam, apa itu masjid, sekalipun Islam telah masuk ke Jepang sejak tahun 1877. Barangkali karena ketidaktertarikan orang Jepang terhadap agama. Dalam artikelnya di Harvard Asia Quarterly, Michael Penn mensinyalir bahwa banyak orang yang pasti berkesimpulan tidak ada hubungan antara orang Jepang dan Islam, karena di satu pihak Islam mempercayai monoteisme, sedangkan Jepang lebih kental polyteisme atau bahkan animismenya. Tapi sebenarnya banyak peninggalan bersejarah yang menunjukkan bahwa Jepang punya hubungan yang erat dengan Islam. Banyak peneliti studi Islam di beberapa universitas Jepang telah berhasil membuka fenomena ini. Tempat-tempat ibadah bagi orang Jepang bukanlah tempat ibadah, tapi lebih merupakan tempat wisata. Demikian pula dengan masjid di Jepang. Ya, barangkali dengan kedatangannya ke masjid-masjid, walaupun sekedar untuk berekreasi, Allah akan membukakan hati mereka

Islam masuk ke Jepang sudah sejak 200 tahun lalu melalui para pedagang Muslim. Sebagian WN pribumi Jepang yang masuk Islam di luar negaranya kembali ke sana menyebarkan Islam. Jumlah kaum Muslimin dari WN pribumi Jepang ada sekitar 100.000 ribu orang. Sedangkan kaum Muslimin non WN asli Jepang dari kalangan pendatang yang tinggal di Jepang mencapai 150.000 orang Muslim.


Dr Zakaria Ziyad, kepala Lembaga Kaum Muslimin (LKM), di Jepang mengungkapkan Islamic Center yang terletak di ibukota Jepang, Tokyo tengah merintis pendirian sekolah Islam pertama di Jepang. Ia menambahkan, sebagian data statistik menunjukkan, dalam sehari, sekitar 10 WN Jepang masuk Islam.

(http://swaramuslim.net/islam/more.php?id=5440_0_4_0_M


Mesjid-Mesjid Di Jepang.

Terdapat 10 mesjid di Tokyo, 10 di daerah sekitar Tokyo, dan 17 masjid yang tersebar di kota-kota seantero Jepang. Tapi jangan dibayangkan bahwa masjid-masjid tersebut seperti masjid di Indonesia, bangunan luas dan kubah megah, mesjid di Jepang ada yang berupa apartemen yang disewa oleh komuniti muslim. Berbeda dengan di Indonesia, masjid-masjid di Jepang dinamai seduai dengan nama kota. Misalnya Masjid Honjin di Nagoya yang terletak di wilayah Honjin, masjid Kobe di kota Kobe, atau masjid Osaka di Osaka.

Salah satu masjid megah dan tertua di Jepang adalah Masjid Kobe, didirikan pada tahun 1928 atas prakarsa pedagang muslim India yang membentuk Islamic Committee for Kobe. Seorang tokohnya, Mr. A.K Bochia pergi ke India untuk mengumpulkan donasi pembangunan masjid.

Arsitektur masjid Kobe dikerjakan oleh seorang India dengan nuansa kental bangunan-bangunan di Turki. Masjid Kobe berfungsi normal pada tahun 1935, setelah mendapat persetujuan dari emperor. Masjid ini menjadi persinggahan ibadah bagi pedagang, guru, mahasiswa muslim yang merantau ke Jepang. Mengapa masjid pertama dibangun di Kobe, saya sendiri tidak tahu sejarahnya, tetapi barangkali ada kaitannya dengan nama `神戸‘=kobe, yang berarti Pintu Tuhan/Iman

Bangunan masjid Kobe meski kuno tetapi megah. Pintunya yang besar lagi berat dengan gelang pengetuk dari besi, seperti di rumah-rumah tua Eropa. Mesjid Kobe berada di sekitar perkampungan 異人館(ijinkan), tempat yang paling tersohor di Kobe karena di kiri kanan jalan terdapat banyak rumah-rumah besar, model Eropa lagi tua. Menurut teman saya, ijinkan adalah tempat yang terkenal untuk kencan karena nuansa romantismenya.

Selain di Kobe, terdapat juga mesjid yang cukup megah di Jepang, yaitu mesjid Nagoya. Mesjid Nagoya didirikan oleh Kementerian Wakaf, Uni Emirat Arab. Pendiriannya saat itu menelan biaya sebesar 1,5 juta Dolar AS yang didesain dengan gaya arsitektur tercanggih. Selain itu, ada juga masjid Besar Tokyo dan Osaka.

Sejumlah masjid dan mushalla yang ada di Jepang kekurangan imam dan para khatib yang seharusnsya dapat memberdayakan kaum Muslimin Jepang dan mengenalkan kepada mereka prinsip-prinsip agama. Kebanyakan Dai kaum Muslimin yang dikirim negara-negara Arab dan Islam tidak menguasai bahasa Jepang.

Negeri sakura tersebut amat memerlukan seorang Mufti yang bersedia tinggal di tengah kaum Muslimin di Jepang agar dapat memberikan fatwa agama yang benar kepada mereka.
Salah satu organisasi Islam di Jepang telah membeli sebidang tanah di dekat ibukota Jepang, Tokyo. Di atas tanah itu, didirikan sejumlah pekuburan yang sedianya menjadi tempat kaum Muslimin yang meninggal dunia dikuburkan secara gratis. Hal ini, mengingat harga tanah di Jepang amat mahal. Demikian pula, dapat menguburkan kaum Muslimin sesuai dengan syariat mereka. Sebab orang-orang Jepang membakar jenazah orang-orang yang meninggal dunia di kalangan mereka.
http://swaramuslim.net/islam/more.php?id=5440_0_4_0_M












































































1 komentar:

faurini mengatakan...

subhanallah...
kpn ya bisa berkunjung...
he..